Sejarah Pendiri dan Berdirinya SMAK Santa Maria Malang

Henrica Maria Verhoef itulah namanya. Beliau dilahirkan di Steuntenbrug, Nederland pada tanggal 5 Mei 1919. Beliau lahir, tumbuh, dan berkembang menjadi pemudi yang cerdas, lincah, teram;il dan berinisiatif. Agaknya sejak berada di rahim ibunya, Tuhan telah membuat rencana atas dirinya. Tuhan memilih menjadi biarawati. Beliau menjawab panggilan itu dan masuk biara di Amersfoort pada tanggal 17 Pebruari 1938. Menerima busana biara pada tanggal 17 Agustus 1940 di Amersfoot. Sejak saat itu beliau melepaskan namanya sendiri dan menggunakan nama Sr. Gerarda Maria Verhoef, mengucapkan kaul pada tanggal 17 Agustus 1943 di Amersfoort.
Sr. Gerarda Maria yang cukup keras terhadap dirinya sendiri merasa terpanggil untuk ke tanah Misi Indonesia. Semua kemewahan dan keakraban dengan keluarga dikorbankan demi cinta akan panggilannya. Walaupun syarat pergi ke tanah Misi pada saat itu sangat berat, sekali pergi ke tanah Misi, seumur hidup tak akan pernah melihat tanah airnya kembali, tak akan pernah berumpa keluarganya lagi, beliau dengan hati mantap tetap mengambil keputusan; pergi ke tanah misi Indonesia. Beliau berangkat ke Indoneisa dan tiba di Indonesia, di kota Probolinggo pada tanggal 15 Juli 1950. Beliau melaksanakan tugas panggilannya sebagai tenaga pendidik sekaligus menjadi kepala SD kemudian Kepala SMP. Pada saat beliau menjabat kepala SMPK Santa Maria 2 di Jalan Panderman Malang, timbullah inisiatif mendirikan SMAK Santa Maria. Rencana ini baru terwujud setelah mendapat dukungan dari Dewan Pengurus Suster SPM
Sr. Gerarda Maria memulai SMK (Sekolah Menengah Keputrian) pada tahun ajaran 1961/1962, dengan jumlah siswi didik tidak lebih dari lima puluh. Pada mulanya beliau meminjam sebuah ruang kelas dari Sekolah Guru Agama (SGA) di Jalan Panderman dan atas kebaikan Romo Hogenkamp, O.Carm murid-murid pertama ini berada di bawah naungan (Filial) SMAK St. Albertus. Pada saat itu pula beliau terus berjuang mencari sebidang tanah. Dengan bantuan para wali murid, beberapa penderma dan Dewan Pengurus Suster Santa Perawan Maria, belaiau berhasil membeli sebidang tanah dan membangun gedung sekolah di Jalan Raya Langsep 41 Malang pada tahun 1964. Pada tahun 1964/1065 proses belajar mengajar sudah dilaksanakan di Jalan Raya Langsep 41 Malang dan pada Surat Keputusan Pendirian PD dan K tertulis tanggal 1 Agustus 1964 sebagai tanggal pendirian SMAK Santa Maria Malang.
Dari tahun ke tahun jumlah murid terus berkembang. Pada tahun 1964 jumlah murid sudah mencapai 400 siswa yang terbagi dalam beberapa jurusan/program: Paspal, Sosial, dan Budaya. Sr. Gerarda Maria SPM dibantu beberapa guru dari SMAK St. Albertus antara lain Bp. Y. Tombokan, Bp. Soenarto dan beberapa guru berpengalaman lain seperti Bp. Tan Siep Gie, Bp. Kho Ik Tjo, terus berjuang meningkatkan pendidikan dan pengajaran di SMAK Santa Maria. Sr. Gerarda Maria SPM berjuang dengan segenap jiwa raganya tanpa kenal lelah. Ternyata kekuatan manusia ada batasnya. Pada tahun 1976 beliau cuti ke Nederland untuk kontrol kesehatan dan beristirahat. Tak seorang pun menduga bahwa dalam tubuh yang tampak sehat, kuat dan energik itu bersarang penyakit kanker tulang yang ganas. Menurut perkiraan para dokter hidupnya paling lama hanya satu tahun. Atas dasar itu, para dokter dan Dewan Pengurus SPM Nederland menganjurkan agar Sr. Gerarda Maria tidak kembali lagi ke Indonesia. Namun demi cintanya akan Indonesia dan SMAK Santa Maria, beliau tetap kembali dengan segala resiko. Hampir tiga tahun beliau bisa bertahan, mendidik, dan mengajar siswa-siswinya sambil duduk di kursi roda. Beliau pun masih terus membenahi dan menyempurnakan bangunan. Pembangunan terakhir adalah membongkar tempat sepeda untuk memperluas aula dan membuat lapangan olah raga.
Atas anjuran para dokter di Surabaya dan Dewan Pengurus SPM Nederland-Indonesia, dan demi ketaatan, beliau kembali ke Nederland untuk mendapat perawatan yang lebih intensif. Pada akhir tahun 1978 kekuatan beliau benar-benar nyaris habis. “RencanaKu bukanlah rencanamu” sabda Allah dalam Kitab Suci, inilah yang terjadi pada diri Sr. Gerarda Maria. Tepat tanggal 29 Juni 1979 waktu Nederland, selesailah tugas Sr. Gerarda Maria bagi SMAK Santa Maria Malang dan kembalilah dia ke rumah Bapa. “Saya akan selalu mohon kepada Bapa di Surga untuk kemajuan dan perkembangan SMAK Santa Maria”, inilah ucapan terakhir beliau menjelang wafatnya.
Pertengahan Juli 1979 Dewan Pengurus SPM mengangkat Sr. Francine Tjandrawati menjadi Kepala SMAK Santa Maria untuk menggantikan Bp. Tan Siep Gie yang selama Sr. Gerarda Maria menderita sakit, menjadi pejabat Kepala SMAK Santa Maria. Dengan dukungan para guru dan dukungan dari pesan-pesan Sr. Gerarda Maria melalui sebuah kartu menjelang wafatnya, Sr. Francine Tjandrawati berjuang melanjutkan perjuangan Sr. Gerarda Maria SPM
Peningkatan mutu pendidikan dan penyempurnaan pembangunan berjalan terus. Pada tahun 1984 ada penambahan dua lokal kelas dan sebuah ruang Perpustakaan. Pada akhir tahun 1985 ada penambahan tiga lokal kelas, sebuah ruang doa, sebuah ruang konselor dan pembenahan tiga lokal kelas menjadi sebuah ruang mengetik, sebuah ruang komputer dan sebuah ruang laboratorium fisika. Pada tahun 1986 membangun sebuah ruang serba guna, yang kini berfungsi sebagai ruang kesenian (band). Pada tahun 1990 memperluas ruang Biologi dan ruang kantin. Pada tahun 1993 – 1996 ruang aula lama dirombak dan dijadikan ruang perpustakaan dan ruang media, membangun ruang laboratorium bahasa, ruang stensil, ruang seni rupa, ruang OSIS, raung gamelan dan basement serta membuat aula baru di atas aula lama. Pada pertengahan tahun 2003 ruang guru diperluas. Tahun 2005 membuat green house dan sarana olah raga untuk lompat jauh. Pada bulan Juni 2006 membuat papan nama sekolah permanen dan merenovasi pagar depan, sampng dan belakang sekolah serta memperluas tempat parkir di halaman depan.
Pada bulan Oktober 1984 SMAK Santa Maria untuk pertama kalinya diakreditasi dan mendapat status “Disamakan”. Piagam akreditasi SMAK Santa Maria dengan status “Disamakan” tertanggal 6 Pebruari 1985, 24 Januari 1990, 5 April 1995, 16 Pebruari 2001. Pada tanggal 22 September 2006 SMAK Santa Maria kembali diakreditasi dan mendapat status Terakreditasi “A”
Selam dua puluh dua tahun Sr. Francine Tjandrawati berjuang untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penyempurnaan pembangunan SMAK Santa Maria. Pada bulan Juli 2001 beliau dialihtugaskan sebagai Kepala SMAK Stella Maris Surabaya. Sebagai penggantinya adalah Sr. Laurensia Kartini dengan masa jabatan dua tahun (2001-2003). Tahun 2003-2004 digantikan oleh Sr. Marcella. Karena kondisi kesehatan Sr. Marcella tidak memungkinkan, maka pada tahun 2004-2005 Ibu Lusi Meygawati diangkat sebagai pejabat sementara Kepala Sekolah dan tahun 2005-2006 diangkat sebagai Kepala Sekolah. Mulai tahun ajaran 2006 / 2007 Kepala Sekolah dijabat oleh Sr. Veronique Marie sampai saat ini.
(Oks)